Meninggalkan Waktu
Wahai waktu… kini aku akan meninggalkanmu dalam kembara, karena aku harus berdamai dengan masa lalu. Maafkan aku, karena aku harus melanjutkan perjalanan dengan sisa pengharapan. Selama ini aku selalu berlomba bersamamu mencapai cita yang tidak memberikan apa-apa. Kau hanya menyisakan lelah, namun tidak pernah mau perduli dengan keterpurukanku. Kutinggalkan kamu dengan melupakanmu. Yah, aku akan melupakanmu, karena bersamamu aku terlalu cinta duniaku. Tertinggal dalam perjuangan bijak yang sebenarnya palsu. Sementara waktu terus berlalu.Artikel ini merupakan sambungan dari artikel Sementara Waktu Terus BelaluWahai waktu… selamat tinggal. Berjalanlah sendiri dan hampiri orang-orang yang mudah untuk ditipu. Aku akan membawa asa dalam kembara baru. Carilah sahabat baru di tahun yang katanya baru. Mungkin bersamanya kamu akan menemukan petualangan dan kesenangan baru. Tentunya kamu juga akan senang bila bisa menipu. Sementara waktu terus berlalu.
Aku yakin kalau aku adalah mata-mata yang ditunjuk. Aku adalah jiwa-jiwa yang dipilih. Maka aku harus memilih, meninggalkan duniaku untuk menuju dunia baru bersama segengam asa tersisa. Menuju kesadaran yang selama ini tenggelam didasar jiwa. Menuju kasih sayang Tuhan yang selama ini terlupa. Namun aku yakin, karena kebesaran dan kesempurnaan sifatNYA, Tuhan tidak pernah meninggalkan aku. Sementara waktu terus berlalu.
Sumber foto : Bedah Tekno
Traktir Mbah Dinan kopi klik di sini
atau mau beli alat musik Kalimantan?
LIHAT ALAT MUSIK DAYAK
Hubungi Admin: 0811 5686 886.
atau mau beli alat musik Kalimantan?
LIHAT ALAT MUSIK DAYAK
Hubungi Admin: 0811 5686 886.
Kategori :
renungan,
- Meninggalkan Waktu - - Powered by Blogger. Jika ingin menyebarluaskan atau mengcopy paste artikel Meninggalkan Waktu, harap menyertakan link artikel ini sebagai sumbernya. Terima kasih.