Semboyan Dayak Nasional
Masyarakat Dayak mempunyai semboyan sebagai falsafah kehidupan. Semboayan ini menjadi sebuah penuntun hidup orang Dayak secara umum untuk memaknai hidup sebagai manusia seutuhnya. Inilah pangkal hidup manusia Dayak sesungguhnya, seperti tercermin dalam semboyan Adil Ka’ Talino, Bacuramin Ka’ Saruga, Basengat Ka’ Jubata.Arti Semboyan
- Adil Ka’ Talino : Adil kepada semua manusia, artinya manusia Dayak harus bersikap adil kepada seluruh manusia tanpa pandang bulu.
- Bacuramin Ka’ Saruga : Bersikap atau berbuat seperti kehidupan Surga (perbuatan-perbuatan yang baik). Artinya manusia Dayak harus bersikap dan bertingkahlaku baik dalam kehidupannya.
- Basengat Ka’ Jubata : Hidup bernafaskan aturan dan kehendak Tuhan. Kehidupan manusia Dayak harus berdasarkan aturan Tuhan untuk mencapai kebaikan sesuai dengan kehendak Tuhan yang menginginkan manusia menjadi baik dalam pengertian sesungguhnya. .
Pengejawantahan dalam Kehdupan
Dinamika kehidupan masyarakat Dayak yang bersahaja dan mau menerima apa adanya adalah kehidupan merupakan representasi keselarasan hidup masyarakat yang berpangkal dari rasa adil dan saling menghargai. Rasa adil dan saling menghargai ini terbawa sampai orang Dayak hidup di luar lingkungan mereka atau hidup dengan orang lain. Mereka selalu bersyukur atas apa yang mereka dapat dan selalu menghormati segala bentuk pemberian, karena mereka menganggap bahwa semua itu dari Tuhan. Seperti kata pepatah Adil Ka’ Talino yang artinya adil kepada manusia.Keselarasan antara usaha dan tingkah laku religius merupakan dua hal penting dalam kehidupan masyarakat Dayak. Ia merupakan sebuah tatanan kehidupan yang harus dijalankan oleh masyarakatnya. Artinya setiap tingkah laku orang Dayak harus disertai dengan keluhuran budi sebagai cermin ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Keluhuran budi itu adalah cermin kehidupan syurga yang dijadikan pondasi kebaikan dalam hidup mereka. Seperti kata pepatah Bacuramin Ka’ Saruga yang artinya Bercermin kepada Surga.
Hidup manusia Dayak harus selaras dengan ajaran Tuhan. Keselarasan hidup dengan nilai-nilai religi ini diaplikasikan dalam setiap napas kehidupan, baik sosial maupun ekonomi. Mereka menganggap bahwa berusaha dalam hidup itu adalah perjuangan suci dan tidak boleh dicampur dengan keburukan pemikiran, perbuatan, bahkan dalam niat sekalipun. Mereka menganggap segala sesuatu dalam hidup adalah kehendak Tuhan, dan kehendak Tuhan berupa kebaikan hidup secara utuh yang harus dipilih dan dijalankan. Inilah landasan hidup sesungguhnya yang sesuai dengan kehendak Tuhan agar manusia itu baik dalam artian sesungguhnya. Seperti kata pepatah Basengat Ka’ Jubata yang artinya Bernapas Kepada Jubata (Tuhan).
Kalau kalian bertanya kenapa orang Dayak hidup sederhana dan selalu dekat dengan alam? ini karena orang Dayak menghargai semua ciptaan Tuhan dan selalu bersyukur atas apa yang mereka dapatkan. Mereka cukup bahagia dalam kesederhanaan. Karena letak kebahagian sesungguhnya bukan dalam suatu hal yang berlebihan, namun dalam kesederhanaan dan kebaikan.
Traktir Mbah Dinan kopi klik di sini
atau mau beli alat musik Kalimantan?
LIHAT ALAT MUSIK DAYAK
Hubungi Admin: 0811 5686 886.
atau mau beli alat musik Kalimantan?
LIHAT ALAT MUSIK DAYAK
Hubungi Admin: 0811 5686 886.
Kategori :
budaya,
- Semboyan Dayak Nasional - - Powered by Blogger. Jika ingin menyebarluaskan atau mengcopy paste artikel Semboyan Dayak Nasional, harap menyertakan link artikel ini sebagai sumbernya. Terima kasih.