Jual alat musik Dayak - Buy Now!

Seni itu seperti orang buta memegang gajah

seni itu seperti persepsi orang buta pada saat pertama kali memegang gajah
Seni itu seperti orang buta yang memegang gajah

Kenapa seni selalu diperdebatkan?

Kenyataan sejarah berbicara bahwa kesinambungan dan perubahan sebuah kesenian mengikuti perkembangan intelektualitas dan kreatifitas masyarakat pemiliknya. Makanya wajar kalau ada yang bilang bahwa kesenian merupakan salah satu tolak ukur maju atau tidaknya kebudayaan suatu masyarakat. Hal ini karena beberapa bangunan dan hasil kesusastraan merujuk pada nilai estetis senimannya yang merupakan hasil dari pemikiran dan keterampilannya. Sedikit banyaknya hasil pemikiran dan keterampilan seorang seniman terpengaruh pada perkembangan kebudayaan yang ada dimasyarakat.

Subjek perkembangan nalar dan keahlian (intelektualitas dan kreatifitas) pada akhirnya akan merujuk pada faktor penentu yang kompleks. Baik itu berupa pendidikan eksak, moral, dan agama. Ketiga lingkup pendidikan itu akan menjadikan seorang seniman terus mencari pendalaman arti dan bentuk suatu kesenian. Pendalaman ini akhirnya membaca bekas pada perwatakan kemanusiaan (personalised beings). Hasil akhirnya adalah karya yang indah dan membumi sebagai pencerminan budaya masyarakatnya.

Kosmologi Karya Seni

Kosmologi alam pikir dan perbuatan akan menunjuk pada suatu penciptaan karya seni. Pendalaman pendidikan eksak, moral, dan agama adalah bekal untuk memberikan makna dan bentuk yang dirasa cocok untuk menyampaikan ide atau cerita dalam karya seni. Sampai disini, alam manusia kemudian membelah menjadi kosmologi baru, yaitu karya dan manusia. Ketika kita memandang kosmologi karya dan manusia, kenyataan dari dua keadaan itu harus dibaca ulang oleh siapa saja yang ingin membaca kenyataan.
Ketika kita membaca ulang karya seni, dari sinilah timbul berbagai permasalahan karena adanya berbagai macam pandangan, berbagai macam rasa dan ketidakpuasan, dan berbagai macam alasan. Inilah yang membuktikan bahwa berbagai pandangan tentang seni selalu labil (tidak menentu dan absurd), bahkan untuk dibahas dalam bentuk yang sangat sederhana sekalipun.

Kenapa seni selalu melahirkan perdebatan dan pandangan yang berbeda? Karena pengalaman manusia berbeda pula. Pengalaman akan membentuk rasa dan melahirkan asumsi. Kemudian asumsi itu dijadikan pegangan untuk menilai karya seni. Namun kenyataannya kemampuan manusia itu terbatas. Artinya manusia tidak bisa menjabarkan keseluruhan dari karya seni. Kalaupun ada, maka itu sangat sedikit dan kebanyakan terjebak dalam koridor absurditas ketika kita membahasnya dalam ruang estetika.

Orang buta memegang gajah

Ketika manusia mengartikan seni kurang lebih sama seperti orang buta ketika memegang gajah. Kalau dia memegang gadingnya, maka gajah itu akan difahami seperti gading. Padahal orang buta tersebut tidak juga melihat gading itu seperti apa bentuknya. Ketika orang buta itu memgang kuping gajah, maka dia memahami gajah seperti kuping gajah. Bahkan ketika orang buta itu memegang belalai gajah, maka dia mengartikan seni itu seperti belalai gajah. Padahal kita tau, bahwa dia hanya bisa menyangka, dan tidak ada yang bisa menjelaskan secara keseluruhan atau keutuhan seekor gajah tersebut.

Walau orang buta bisa mendefinisakan seni seperti bagian gajah yang dipegangnya, namun itu fakta yang tidak bisa dipungkiri. Dia sesungguhnya tidak pernah melihat apa yang dipegang. Bisakah kita menerima idiom penafsiran seperti itu? Asumsi dasar pertama akan meradikalisasi (menolak secara keras) teori orang buta tadi. Saya rasa inilah yang menarik untuk dibahas. Karena kalau kita sama-sama melihat dan mengerti tentang gajah, maka kita hanya duduk diam dan menganggap biasa saja. Kenyataan inilah yang akan meramaikan dunia perdebatan dalam dialektika karya seni. Karena kenapa? sebenarnya kita hanya orang buta yang merasa nyaman dengan segala penafsiran.

Bahagia dan merdeka

Sadar atau kesurupan, nyaman atau tidak nyaman, terima atau menolak, semua tafsir dan opini akan menjadi raja pada alam pemikiran masing-masing. Namun sadarkah anda, bahwa karya seni itu tidak akan merubah fakta sekalipun, walau kita menafsirkan dalam berjuta perbedaan. Karya seni itu akan tetap seperti apa dia dilahirkan. Namun hanya satu yang akan bertahan, bahwa semua itu akan indah ketika hati manusia terbuka seperti langit untuk melihat siapa saja, apa saja, dan bagaimana saja, dan seperti apa adanya pada alam pemikirannya. Semua karya seni adalah kewajaran, namun tidak mewajarkan suatu yang dipaksakan. Semua akan terlihat indah dalam hati yang bahagia dan merdeka sesungguhnya. Sebenarnya inilah yang diinginkan karya seni, dan biarkan seperti itu saja. Tanpa ada paksanaan logika liar manusia. Cukup dilihat, difahami, dan dinikmati dalam alam pikiran kita masing-masing.

Mau tau seni yang sebenarnya? itulah orang buta yang memegang gajah. Dia lebih nyata dari gajah yang dipegangnya. Namun sayang, tafsir ini banyak dibantah, bahkan dibantah oleh orang yang memegang gajah tadi ketika dia membiacarakan dirinya.

Catatan Kecil dari Pojok Nurani

Karya seni itu akan tertolak dengan sendirinya ketika dia bertentangan dengan nurani manusia. Karena nurani manusia adalah karya seni yang paling kompleks dan tidak ada wujudnya. Namun lebih nyata ketika membicarakan tentang kejujuran akan suatu keindahan. Itulah karya seni Tuhan untuk manusia. Tidak ada yang menolak kalau Tuhan Maha Seni (Maha Indah dengan segala KesempurnaanNYA).

Diposting pertama 14 Juni 2019
Update sesuai tanggal posting.
Traktir Mbah Dinan kopi klik di sini
atau mau beli alat musik Kalimantan?
LIHAT ALAT MUSIK DAYAK
Hubungi Admin: 0811 5686 886.

About the Author

Saya Ferdinan, S.Sn. dipanggil Mbah Dinan. Komposer dan peneliti independen budaya musik Dayak kalimantan Barat. Masih aktif memberi pelatihan seni musik Dayak pada komunitas di Kalimatan Barat.

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda
Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.