Me-Reka Konsep Pertunjukan Sonicustic Pontianak
Realitas Mitos - Jaman dulu kita disuguhi segala keajaiban masa depan namun hanya timbul diangan-angan. Kita menganggap suatu konsep melebihi modernitas itu teramat susah bahkan mendekati kemustahilan. Kita menolak konsep keanehan karena mengganggu kebiasaan pikiran dan kenyamanan perasaan.Akhirnya banyak persepsi yang meradikalisasi suatu pernyataan, baik itu tentang manusia yg bisa sampai ke bulan, ada dunia selain dunia kita (adanya planet lain selain bumi), sampai pada kenyataan objek bunyi yang tidak pernah terpikirkan, bahkan tidak terbayangkan sama sekali dalam otak kita. Padahal kalau kita pikir, sebenarnya kita hanya merasa nyaman dalam kemalasan dan memaksakan diri kita stag dalam kebiasaan. Gilanya lagi kita anggap itu suatu kewajaran. Sungguh itu suatu fakta kegilaan kita yang selama ini tidak kita sadari.
Pernah ingat kah anda, ketika mendengar bunyi alat musik dimainkan dimalam dingin dan sepi. Seketika itu pemikiran tentang hal gaib sekonyong-konyong muncul dalam otak kita. Kasus lain ketika kita mendengar musik Dayak dimainkan, padahal malam itu sepi dan dikampung tidak ada acara.
Kebanyakan ilusi kita mengatakan bahwa makhluk halus yang memainkan musik tersebut. Sampai-sampai kita beranggapan ada hantu yang memainkannya. Namun semakin majunya teknologi semua kegaiban itu bisa saja terjadi, bahkan jadi suatu pragmentasi sajian seni di atas panggung. Disinilah kita menyaksikan realitas mitos dihadirkan oleh teknologi. Suara mistis itu menjelma menjadi sajian unik dan berbicara tentang kenyataan dari mitos dalam pemikiran kita.
Silahkan lihat videonya di sini |
Setelah jaman makin berkembang, peradabanpun kian maju dan melahirkan teknologi dengan kemasan kekiniannya. Akhirnya kita dihadapkan pada suatu pembalikan kenyataan. Sadar atau tidak kita dimasukkan dalam dunia dengan keliaran konsep. Tanpa kompromi dan tidak mau peduli. Suatu dunia yang merealisasikan mitos. Yah menyajikan apa yg dulu kita tolak dan kita anggap tidak mungkin. Menyajikan transformasi keniscayaan yang dulu terkurung dalam penjara kemustahilan.
Teknologi telah menyulap suatu yang dianggap mustahil menjadi nyata, walau tidak semua kegaiban dan anggapan kemustahilan itu bisa direka nyata, namun setidaknya teknologi sudah memberikan kita suatu bukti lain dari kemustahilan.
Dulu kita menolak ada alat musik Dau (Kenong Dayak) yg bisa main sendiri. Atau Dau itu bisa berbunyi dengan sendirinya. Pasti ada yang bilang ada hantu yang memainkannya. Ada orang halus yang mainkan musik Dayak. Tentunya masih banyak lagi hal yang kita tolak namun sekarang kita dibuat ternganga ketika jiwa kekinian itu lahir.
Lihat video Sonicoustic Gio-Rama, klik di sini
Bukan masalah baru atau tidak, bukan pula masalah kita siap atau tidak... Hanya saja kita tidak menyangka. Yah... Tidak menyangkan realitas mitos lahir dari transformasi persepsi liar dan tanpa batas. Menolak rasa, menolak logika, tapi menyajikan fakta. Inilah realitas mitos dalam dunia seni yang mulai merambah ruang imajinasi karya.
Sesuatu yang lama dengan semangat kekinian
Realitas mitos itu menyajikan suatu yang sudah lama, namun mengemukakan konsep kekinian. Letak transformasi bukan pada bentuk dan pola permainan. Dia berbicara mengenai konsep yang dulu pernah kita tolak, imajinasi liar yang kita anggap tidak mungkin. Sampai pula pada bentuk pementasan yang semakin liar. Dia mulai meniadakan bentuk normatif yang mengikuti pakem.
Realitas mitos melawan tatanan kewajaran, yang mana kesemua seni secara umum mulai dikaburkan, kemudian dianggap bukan seni biasa. Inilah yang mungkin kita anggap baru. Padahal kalau kita cermati secara seksama, tidak ada yang baru dalam bentuk pementasan itu. Semua masih yang biasa dan lama. Hanya saja realitas mitos merusak segala tata krama dan aturan yang melahirkan kebebasan bentuknya tersendiri. Realitas mitos mulai berbicara tentang suatu dunia yang sebenarnya sudah ada namun kita abaikan. Itulah realitas mitos yang menyajikan fakta kejadian seni di atas panggung kekinian.
Pada kenyataannya, realitas mitos membawa kebaruan konsep dan mencarinya dari dalam ketidak teraturan. Baik itu tentang alat musik dengan segala keanehannya, atau bentuk penyajian seni yang tidak perduli dengan aturan dan kebiasaan. Namun perlu kalian fahami, bahwa realitas mitos itu tetap bernafas dengan jiwa seni yang itu saja, biasa saja, bahkan bukan suatu yang luar biasa. Sederhana dalam keanehan dan jujur dalam percakapan kekinian.
Realitas mitos tidak menolak kegaiban, namun hanya menyajikan kejujuran melalui reka teknologi. Entah itu apa namanya, namun suatu persepsi tentang seni tidak melulu harus kaku dan penuh aturan. Kadang juga harus melanggar aturan untuk menciptakan suatu yang baru. Kenyataan ini hanya membalik logika berpikir kita sebagai manusia yang sebenarnya aneh juga.
Fahami keanehan manusianya, maka kalian akan memahami kenyataannya. Karena itulah kita harus keluar dari suatu yang biasa, namun tidak menolak konsep purba. Hanya saja kita mulai berpikir secara sederhana dan mau menerima jiwa dan semangat kekinian yang muncul menjadi fakta.
Itulah realitas mitos dalam dunia etika, estetika, dan logika. Itulah bentuk kesenian dalam alam yang berbeda. Intinya, dia hanya membicarakan kegaiban menjadi kenyataan dalam dunia yang berbeda. Itu saja dan ini juga sebuah kejadian seni yang menyajikan fakta. Dia lahir dari keterasingan pikiran kita yang selalu saja ikut jalur kebiasaannya. Padahal dunianya sangat dekat dan nyata.
Traktir Mbah Dinan kopi klik di sini
atau mau beli alat musik Kalimantan?
LIHAT ALAT MUSIK DAYAK
Hubungi Admin: 0811 5686 886.
atau mau beli alat musik Kalimantan?
LIHAT ALAT MUSIK DAYAK
Hubungi Admin: 0811 5686 886.
Kategori :
musik,
- SONICOUSTIC: Realitas Mitos - - Powered by Blogger. Jika ingin menyebarluaskan atau mengcopy paste artikel SONICOUSTIC: Realitas Mitos, harap menyertakan link artikel ini sebagai sumbernya. Terima kasih.