Musik Bahasa Simbol
Manusia mempunyai hubungan erat dengan Simbol dapat dikatakan sebagai makhluk yang bersimbol. Simbol terdiri dari penetapan suatu yang dianggap dapat menggambarkan dan mempunyai makna yang lebih bebas dari lambang. Misalnya lampu merah, maka tandanya semua kendaraan harus berhenti, lampu kuning tandanya bersiap, dan hijau tanda kendaraan boleh jalan. Namun warna merah itu bisa berarti keberanian, kuning berarti kesakralan atau keagungan, dan hijau lambang kesuburan.Fleksibelitas simbol tidak terbatas pada pemaknaan khusus, bahkan dibeberapa daerah, simbol dianggap sebagai suatu yang sakral dan dapat menghubungkan manusia dengan roh atau alam gaib. Begitu eratnya hubungan manusia dengan simbol-simbol, ia dapat dikatakan sebagai makhluk yang bersimbol. Manusia berpikir, berperasaan, dan bersikap dengan ungkapan simbolis. Ungkapan-ungkapan simbolis inilah yang digambarkan dalam tingkah laku sebagai penggambaran nilai-nilai budaya suatu masyarakat.
Manusia tidak pernah menghadapi lingkungan fisik secara langsung. Mereka selalu mendekati alam (dan isinya) melalui budaya, melalui berbagai sistem simbol, makna dan nilai. Selanjutnya Ernst Cassirer mengatakan bahwa Manusia dapat disebut sebagai hewan yang bersimbol (Animal Simbolicum). Manusia tidak pernah melihat, menemukan dan mengenal dunia secara langsung kecuali dengan berbagai simbol.
Kedudukan musik pada beberapa budaya masyarakat tradisional biasanya digunakan untuk berhubungan dengan suatu kekuatan gaib yang dipercaya dapat memberi pengaruh pada kehidupan manusia. Simbol tersebut merupakan ide-ide yang melambangkan maksud tertentu, karena Bahasa yang berbeda antara manusia dan kekuatan gaib tersebut.
Manusia tidak pernah menghadapi lingkungan fisik secara langsung. Mereka selalu mendekati alam (dan isinya) melalui budaya, melalui berbagai sistem simbol, makna dan nilai. Selanjutnya Ernst Cassirer mengatakan bahwa Manusia dapat disebut sebagai hewan yang bersimbol (Animal Simbolicum). Manusia tidak pernah melihat, menemukan dan mengenal dunia secara langsung kecuali dengan berbagai simbol.
Kedudukan musik pada beberapa budaya masyarakat tradisional biasanya digunakan untuk berhubungan dengan suatu kekuatan gaib yang dipercaya dapat memberi pengaruh pada kehidupan manusia. Simbol tersebut merupakan ide-ide yang melambangkan maksud tertentu, karena Bahasa yang berbeda antara manusia dan kekuatan gaib tersebut.
Kebanyakan musik dimainkan untuk memberitakan suatu apa yang berlaku dialam nyata kepada makhluk di alam gaib. Sebagai contoh, msyarakat Dayak Kanayatn mengkomunikasikan simbol-simbol sebagai konsep hubungan relegius antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam gaib, manusia dengan manusia dialam nyata (lingkungannya).
Apa yang digambarkan simbol dianggap hasil pengejawantahan persepsi masyarakat tentang segala sesuatu yang mempunyai kekuatan metafisik dan dianggap berpengaruh dalam kehidupannya.Musik dapat dikatakan sebagai sebuah bahasa simbolik, yaitu sebuah bentuk yang bermakna (significant form). Dia adalah objek rasa dengan melalui kecemerlangan struktur dinamikanya dapat mengungkapkan bentuk-bentuk pengalaman penting dalam kehidupan. Melalui Musik, orang Dayak Kanayatn memberi pemaknaan budaya, pernyataan alam pikir, alam budi, tata susila, termasuk pula karya seni yang mengacu pada nilai estetik.
Kebanyakan nilai kehidupan masyarakat Dayak Kanayatn dilambangkan dalam bentuk simbol. Apa yang diungkap melalui simbol dapat ditangkap manusia lainnya, kemudian dipelajari, dihayati maknanya, dan diterapkan dalam kehidupan. Seperti halnya musik yang dianggap sebagai lambang penghormatan, keagungan, dan kemegahan akan alam metafisik yang dipercaya ada dan bermanfaat bagi kehidupannya.
Musik juga dianggap sebagai transpormasi nilai-nilai kehidupan yang tersimpul dalam adat dan tradisi, lambang penghormatan kepada leluhur, dan hubungan manusia dengan Sang Maha Pencipta.Musik dianggap sebagai sarana komunikasi, dimana Musik tersebut dianggap sebagai simbol kebesaran, simbol keluhuran, simbol kekuatan, dan sebagai pengejawantahan hidup leluhur nenek moyang mereka. Musik adalah menifestasi kehidupan dan Bahasa simbol untuk mengkaji hubungan meraka dengan dunia transenden lebih dalam. Perilaku penghormatan dengan cara memainkan musik inilah yang dianggap sakral dan penuh keagungan.
Semangat Musik dianggap dapat berbicara dengan berbagai rupa bunyi. Jika semangat musik itu tidak dapat menghubungkan menghubungkan mereka dengan suatu yang dianggap ada dan berpengaruh kepada kehidupan mereka, mungkin musik sudah lama ditinggalkan dan tinggal cerita. Oleh karena persepsi inilah, Musik dianggap sakral, agung, dan harus dijaga sampai kapanpun.
Traktir Mbah Dinan kopi klik di sini
atau mau beli alat musik Kalimantan?
LIHAT ALAT MUSIK DAYAK
LIHAT ALAT MUSIK MELAYU
Hubungi Admin: +62 811-5686-886.
atau mau beli alat musik Kalimantan?
LIHAT ALAT MUSIK DAYAK
LIHAT ALAT MUSIK MELAYU
Hubungi Admin: +62 811-5686-886.
Kategori :
budaya,
- Musical Simbolicum - - Powered by Blogger. Jika ingin menyebarluaskan atau mengcopy paste artikel Musical Simbolicum, harap menyertakan link artikel ini sebagai sumbernya. Terima kasih.
Posting Komentar