Seni untuk Anak Usia Dini
Seni mempunyai kontribusi terhadap pendidikan, terutama pendidikan karakter kepada anak usia dini. Seni yang biasanya hanya dipandang sebagai karya untuk dinikamati keindahannya, sesungguhnya mempunyi fungsi lebih terhadap perkembangan mental anak.
Fakta ini jarang sekali dibahas, dan kebanyakan hanya digunakan dalam literasi sekolah anak usia dini yang mengedepankan belajar sambil bermain. Padahal penerapan seni dalam proses belajar mengajar anak usia dini harus dimaksimalkan untuk perkembangan mental anak.
Seni jika dilihat dari perspektif pendidikan tentunya mencakup segala bidang dan aspek keilmuan pendidikan itu sendiri. Baik itu dari pengembangan kreatifitas, seperti mewarnai gambar, menyusun balok warna, sampai kepada penataan kelas yang penuh dengan warna. Kebanyakan cakupan seni seperti ini berlanjut sampai jenjang pendidikan Sekolah Dasar.
Kenapa seni itu penting untuk pendidikan karakter pada anak? karena seni akan membentuk kejiwaan anak jadi menyukai keindahan dan kelembutan dalam perilakunya. Disamping itu seni juga dapat membentuk jiwa anak lebih perasa, artinya lebih bisa berempati terhadap sesama teman sepergaulannya.
Disatu sisi, seni yang secara absolute mengajarkan keindahan pada lingkup kreatifitasnya, akan mengajak anak secara perlahan untuk berpikir kearah keindahan. Arah berpikir inilah dalam seni disebut dengan orientasi keindahan.
Secara sadar atau tidak sadar akan membangun rasa keindahan dalam jiwa seorang anak. Jika sudah dipenuhi rasa keindahan, maka akan teratur, rapi, bersih, fresh, lebih bersemangat, lebih kreatif, dan terlihat supel atau fleksibel dalam pergaulan.
Jika ada yang mengatakan kalau orang yang menyukai seni itu amburadul dan cenderung tidak terurus, itu pendapat yang sama sekali salah. Rasa keindahan seniman dewasa akan berbeda dengan rasa keindahan pada anak. Jika seniman dewasa yang dipenuhi rasa keindahan, maka cenderung memandang segala sesuai itu indahdalam perspektif berbeda dibanding orang umumnya. Jika terlihat sembarang dan maburadul, itu karena mereka dalam proses berkarya yang kadang untuk berpikir makan saja tidak sempat apalagi memikirkan penampilan. Namun jika berada dalam lingkup sosial umumnya, mereka akan kembali kepada keindahan dan keunikannya masing-masing, atau yang sering disebut nyentrik.
De Francesco (1958) menyatakan bahwa pendidikan seni mempunyai kontribusi terhadap pengembangan individu antara membantu pengembangan mental, emosional, kreativitas, estetika, sosial, dan fisik. Aspek kreativiitas mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Apalagi di masa pembangunan ini, orang yang berdaya kreatif sangat dibutuhkan guna mengembangkan ide-ide yang konstruktif yang akan membantu pemerintah dan masyarakat dalam memajukan kehidupan yang berkebudayaan.
Seni atau karya seni jika dihubungkan dengan karakter kejiwaan anak akan mengarahkan aanak pada pelampiasan kekecewaan kearah yang positif. Kadang ada kekecewaan anak karena tidak terpenuhinya keinginan, ditambah lagi ketidak tahuan orang tua terhadap apa yang dirasakan dan diinginkan sianak.
Melalui pendidikan seni, anak akan disibukkan dengan pola pikir kreatif dan lebih memilih mewujudkannya dalam bentuk lain melalui perspektif keindahan anak. Akhirnya kendala emosional akan terlalui dengan pelampiasan kepada karya kreatif si anak.
Seni memang selalu dihubungkan dengan ekspresi pribadi, sebab seni lahir dari ungkapan perasaan pribadi penciptanya. Seperti dikatakan Fransesco (1958), seorang ahli pendidikan seni rupa mengemukakan tugas pendidikan seni rupa antara lain sebagai penghalus rasa dan pendidikan emosi.
Penguasaan emosi sangatlah penting, khususnya pada anak dizaman modern ini, agar anak kreatif namun berkarakter dan bisa memandang segala apa yang dijalani sebagai suatu yang indah yang mendamaikan.
Lebih jauh lagi, pendidikan seni dapat juga menjadi semacam penyembuh (therapy) atau penyehat mental dalam hal tercapainya kepuasan dan keberanian baru. Cara yang efektif untuk pendidikan emosi adalah memberi peluang dan stimulasi yang memungkinkan anak usia dini dapat bekerja dengan rasa aman serta penuh percaya diri. (Fransesco, 1958).
atau mau beli alat musik Kalimantan?
LIHAT ALAT MUSIK DAYAK
LIHAT ALAT MUSIK MELAYU
Hubungi Admin: 0811 5686 886.