Article Font Size
Small
Medium
Large

Musik Tradisi tidak sesederhana yang Kamu kira

Bentuk Musik Tradisi dalam Kontek Budaya

Musik tradisi merupakan bagian integral dari warisan budaya masyarakat. Setiap musik tradisi memiliki ciri khas yang mencerminkan identitas, nilai-nilai, dan sejarah masyarakat tersebut. Dalam konteks pengembangan komposisi musik tradisi, terdapat elemen-elemen yang harus dipertahankan untuk menjaga keaslian musik tersebut, serta elemen-elemen yang dapat dikembangkan untuk menyesuaikan diri dengan zaman.

Musik tradisional merupakan refleksi identitas, nilai-nilai, dan sejarah komunitas yang mengembangkannya. Seiring waktu, musik tradisional mengalami berbagai perubahan bentuk dan komposisi yang dipengaruhi oleh interaksi budaya, perkembangan teknologi, hingga perubahan gaya hidup masyarakat.
 
Musik Tradisi tidak sesederhana yang Kamu kira

Musik tradisional sebagai jenis musik yang diwariskan secara turun-temurun dan memiliki ciri khas sesuai adat istiadat serta kebudayaan dimana musik itu berkembang. Komposisi musik tradisional, merujuk pada susunan atau struktur musikal yang dirancang untuk menciptakan karya dengan tujuan tertentu, baik untuk ritual, hiburan, maupun pengiring aktivitas budaya. Salah satu keunikan musik tradisi bahwa masing-masing daerah adalah nilai kesukuan yang tergambar dalam musik tersebut, sehingga musik tradisi dianggap sebagai penggambaran kehidupan suku tertentu dimana musik tersebut lahir dan berkembang.

Kesederhaan bentuk Musik Tradisi

Pada awalnya, musik tradisi bersifat sangat sederhana. Beberapa karakteristik utama pada tahap awal perkembangan musik tradisional bersifat monofonik, yaitu hanya terdiri atas satu garis melodi yang dimainkan atau dinyanyikan secara bersama-sama. Contohnya seperti dalam tabuhan Gong Tari Pingan dengan interval sederhana dan dibawakan berulang. Begitu juga dengan vokal Amboyo masyarakat Dayak Kanayatn Kabupaten Landak dengan susunan vokal sederhana yang dirangkai menjadi pantun dan berulang.

Kesederhanaan musik tradisi bukan menyatakan musik tersebut tidak kaya nilai, namun jaman dulu kebanyakan masyarakat membawakan sebuah musik adalah sebagai ekpresi yang bercerita, sehingga musik yang dianggap sebagai iringan lebih menekankan pada pembuatan vokal dengan pemaknaan mendalam. Sementara untuk musik iringan tari seperti tari Pingan Dayak Mualang daerah Kabupaten Sekadau menekankan tari yang berangkat dari tradisi silat setempat. Musik tidak menempati kekhususan dalam pembawaannya, namun musik adalah penentu irama yang dianggap penting walau posisinya sebagai pengiring
Dulu musik tradisi tidak dibuat serumit komposisi baru, namun dari kesederhanaan itu para komposer sebenranya bersyukur, karena mempunyai banyak peluang garap untuk memperkaya nilai musikal yang ada didalamnya. Musik cukup diberi ruh dan dapat menggambarkan sekaligus mempunyai kesakralan tersendiri sesuai fungsi dan penempatannya. 
Musik tradisi tidak dibuat serumit mungkin, namun dimaknai sebagai suatu yang sakral dan agung. Walau posisi musik adalah pengiring, namun satu hal yang penting untuk difahami, apapun posisi musik dalam semua budaya, dia adalah bagian dari aktifitas budaya, seperti ritual, perayaan hari besar, untuk iringan tari dan vokal tradisi, semua mempunyai posisi penting sebagai bagian, sekaligus pengiring aktifitas budaya tersebut. Musik menempati posisi tersendiri dan mempunyai nilai khusus dalam setiap aktifitas budaya.

Kompleksitas Musik Tradisi

Saya pernah mendapat pertanyaan oleh mahasiswa saat mengajar di Prodi Seni Tari dan Musik Untan tahun 2008 sampai 2010. Salah seorang mahasiswa menanyakan, kenapa musik tradisi terkesan monoton?. Pertanyaan ini juga sering terlontar oleh beberapa komposer daerah Kalbar. Jawabannya, tidak ada yang monoton dalam musik tradisi, yang ada hanyalah kesederhanaan bentuk yang selalu berulang.

Musik Tradisi tidak sesederhana yang Kamu kira

Ketika kita ingin melihat kompleksitas musik tradisi, jangan melihat musik tradisi sebagai bagian yang berdiri sendiri, namun lihatlah dengan apa musik tradisi itu terkait. Apakah mengiringi tari, vokal, dalam ritual, atau perhelatan budaya lainnya. Karena dimana musik tradisi itu berada dia adalah bagian dari sebuah acara tersebut. itu yang membuat musik tradisi bernilai, karena tidak menekankan nilai bentuk atau komposisinya yang sederhana, namun menekankan nilai pada keseluruhan elemen dalam suatu kegiatan buadaya.

Elementasi musikal yang terbangun dalam musik tradisi adalah sebuah refleksi kehidupan. Kebanyakan musik diciptakan dalam satu garis melodi sederhana, namun ditekankan pada penggambaran sesuatu, baik itu kejadian, penghormatan leluhur, hubungan dengan alam dan makhluk transenden dan lain sebagainya. Seperti musik Amboyo, dia tidak hanya musik pengiring padi ketika padi dinaikkan ke dangau saat ritual Naik Dango.

Musik Amboyo menisbatkan pada pemaknaan anak kecil yang harus disayang. Ambo berarti menimang, sedangkan yo berarti anak kecil, jadi secara pemaknaan ketika musik amboyo di mainkan, artinya seperti menimang anak kecil. Pada fakta lapangannya, ketika musik Amboyo dimainkan, yang ditimang adalah padi agar semangat padi tidak lari dan mau berbuah subur pada musik perladangan selanjutnya dengan hasil yang melimpah.

Ketika kamu amati lebih dalam kontek lirik lagu Amboyo, itu adalah cerita legenda Ne’ Baruakng Kulub ketika mendatangkan padi ke bumi. Masyarakat Dayak Kanayatn yang dulunya memakan kulat berganti mengkonsumsi padi. Personifikasi tampilan menimang padi, adalah sebuah doa masyarakat Dayak Kanayatn kepada Jubata agar padi berbuah subur dan berkah. Pada posisi ini, musik tradisi bukan hanya sekedar susunan sederhana, namun lebih menekankan pada pemaknaan tentang kehidupan dan hubungan manusia dengan Sang Maha Pencoipta.

Irama Musik Tradisi

Sebelum konsep komposisi formal berkembang, banyak musik tradisional dimainkan secara spontan melalui improvisasi. Pola ini sering ditemukan dalam permainan alat musik tiup dan tabuh di masyarakat Dayak Kalimantan Barat. Kadang inrpovisasi dimainkan untuk memperkaya irama musik atau tabuhan yang sudah lengkap dan cenderung berkembang. Hal ini dibawakan untuk menunjukkan keterampilan pemain musik, kebanyak sebagai ekspresi kegembiraan dalam memainkan musik tradisi tersebut.
Biar gampang memahami perbedaan irama dengan motif tabuh maka perlu difahami dulu apa yang dimaksud irama musik. Irama musik merujuk pada pola atau susunan ketukan, tekanan, dan durasi suara dalam sebuah komposisi. Irama memberikan struktur pada musik dan menciptakan sensasi gerak atau dinamika. Irama membicarakan sebuah motif tabuhan secara menyeluruh, sedangkan motif tabuh hanya membicarakan susunan bunyi dari suatu musik. Ok lanjut bahasan musik tradisinya.
Karakteristik irama musik tradisi dalam masyarakat Dayak di Kalimantan Barat pada umumnya permainan beat berulang dengan penekanan dibeberapa nada dalam satu tabuhan. Tabuhan disesuaikan dengan komposisi gerak untuk iringan tari. Sementara untuk vokal biasanya mengikuti melodi pokok lagu atau dimainkan sesuai nada lagu yang dibawakan. Begitu juga dengan permainan gendang yang menjadi pemangku irama.

Kesederhanaan musik tradisi Dayak pada umumnya terletak pada penempatan pola ritme. Jika pada pola ritme barat dijaman awal, pola ritme kebanyakan mengikuti perkusi, namun pada musik Dayak, terutama Dayak Kanayatn ritme gendang mengikuti pola tabuhan Dau (kenong). Variasi irama dapat kembangkan dengan memainkan nada penghubung (jembatan) sebelum berpindah kepada tabuhan selanjutnya.

Musik Tradisi tidak sesederhana yang Kamu kira

Motif tabuhan sederhana membuat jembatan hanya berfungsi sebagai variasi tabuhan, karena kebanyak hanya dimainkan dalam motif tabuh yang berulang. Variasi inilah yang biasanya menjadi wilayah improvisasi pemain musik. Jadi jika ada yang mengatakan, pemain musik sekarang jago improvisasi, ketahulah bahwa improvisasi itu sudah ada sejak jaman dulu.

Komposisi sederhana musik tradisi membuat musik tersebut menjadi beberapa bagian motif yang banyak hanya dimainkan hanya dalam 2 bar. Wilayah komposisi baru kebanyakan mengembangkan motif 2 bar tersebut. Agar jangan berubah terlalu jauh dan kehilangan ciri tabuhannya, sebaiknya komposer bisa merubah pola tabuhan perkusi atau gongnya, namun mempertahankan irama Dau sebagai dasar motif, sehingga nuansa tradisi masih dapat dipertahankan walau dalam pengembangan.

Pengaruh Agama dan Teknologi dalam Musik Tradisi

Musik tradisi sering kali terkait erat dengan kegiatan spiritual atau ritual, seperti upacara adat, pernikahan, dan penghormatan kepada dewa atau leluhur. Pengaruh Agama biasanya merubah fungsi atau tujuan penggunaan, namun tidak merubah bentuk musikal. Dulunya musik tradisi kebanyakan ditujukan untuk menghormati leluhur dan kekuatan supranatural tertentu yang ada di sekitar mereka, karena masuknya agama maka ditujukan untuk ibadah ketuhanan. bentuk vokal banyak yang dirubah menjadi vokal pujian kepada Tuhan yang Maha Esa.

Pengaruh teknologi juga memberi jejak perubahan pada bentuk musikal Dayak di Kalimantan Barat, terutama pada komposisi baru yang berkembang di sanggar-sanggar seni daerah. Perkembangan teknologi membawa perubahan pada alat musik tradisional, baik dari segi desain maupun material. Contohnya seperti sape yang sudah diberi alat pengeras suara dan dibentuk dalam berbagai rupa. Namun esensi keaslian alat musik sape tidak banyak berubah dari dulu hingga sekarang. Jangkauan nada juga dikembangkan, sehingga bisa dimainkan dalam banyak lagu dengan mudah dan lebih variatif.

Ketika kita melihat musik tradisi itu sederhana, itu karena leluhur jaman dulu menciptakan musik sebagai ekpresi keterhubungan dengan hidup atau kehidupan dunia transenden. Penghormatan terhadap leluhur dan hubungannya dengan entitas gaib menjadi representasi utama dalam membuat musik. Mereka menganggap musik adalah simbol hubungan manusia dengan alam gaib. Sementara komposisi baru menekankan pada pengayaan nilai bentuk musikal, bukan pada pemaknaan tertentu yang berhubungan denan budaya dimana musik itu berasal.

Berbagai bentuk dan unsur musikal banyak dimasukkan dalam komposisi baru, sehingga membuat  musik tradisi lebih kompleks. Ketika kamu membandingkan kedua bentuk musik itu, rasanya tidak patut saja. Biarkan musik tradisi asli dengan kesederhanaan dan nilai budaya yang ada, dan biarkan wilayah komposisi baru dinilai dan dimaknai secara kebaruan pula. Ingat, makna musik sebenarnya bukan terletak pada kesederhanaan dan kerumitan musik tersebut, namun apa yang dikandung musik sebagai pemaknaan hidup dan kehidupan manusia.
Traktir Mbah Dinan kopi klik di sini
atau mau beli alat musik Kalimantan?
LIHAT ALAT MUSIK DAYAK
LIHAT ALAT MUSIK MELAYU
Hubungi Admin: 0811 5686 886.
إرسال تعليق